Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

SERI PENTIGRAF BUNG KARNO

Gambar
TINGGALKAN PADA TEMPATNYA #PentigrafBungKarno Suasana waktu itu sangat tidak menentu. Siapa lawan, siapa kawan tidak jelas. Banyak yang menyamar jadi sahabat dan pengagum tetapi sesungguhnya berlaku sebagai Brutus, (Markus Yunius) seorang Senator yang memimpin konspirasi untuk membunuh Julius Caesar sang Kaisar Romawi. Hari-hari terakhirku di Istana negara juga begitu. Banyak yang keluar masuk dan memanggil aku Bapak, tetapi hanya untuk melihat keadaanku. Aku sudah dipasung secara politis. Tetapi sesungguhnya akulah yang memasungkan diriku, ambisiku, gengsiku, nama besarku. Di penghujung kekuasaanku – yang jika aku masih mau mempertahankan, aku cukup berpidato berapi-api di hadapan warga Marhaen, juga para prajurit setiaku akan mengangkat senjata dan melakukan perlawanan, dan bahkan di kemudian hari banyak pakar mengatakan aku berkonspirasi menjungkalkan diriku, konspirasi terbodoh mungkin yang pernah terjadi sejagat – aku merasa sudah selesai dengan diriku. Selesai bukan

SERI PENTIGRAF BUNG KARNO

Gambar
INDONESIA Tahun 1945 # Pentigraf #TonilBungKarno Kedekatanku dengan alam yang eksotik nan mistis seperti Gunung dan Danau Kelimutu, Gunung Meja dan Gunung Ia juga masyarakat Ende yang masih sangat sederhana membuatku begitu peka pada tanda-tanda alam. Di bawah pohon sukun aku bisa memikirkan, mencerna dan menggulati permenungan seputar nilai-nilai luhur bangsa yang di kemudian hari aku namakan Pancasila. Begitu pula dengan perkembangan politik Asia Timur. Dari relasiku dengan para pastor, juga bacaan-bacaan yang kubaca atau berita radio yang diberitahu oleh para pastor SVD, aku mulai mengkalkulasi nasib Indonesia 10 tahun ke depan. Melihat kecenderungan Jepang yang makin kuat dan menancapkan kakinya di Asia bahkan Amerika, aku meramalkan tidak lama lagi Pemerintah Kolonial/Hindia Belanda tidak lama lagi akan takluk. Intuisi atau suara hatiku mencita-citakan atau tepatnya meramalkan nasib Indonesia sepuluh tahun kedepan, yakni di tahun 1945. Aku meramalkan kalau Hindia Be