SERI PENTIGRAF BUNG KARNO

INDONESIA Tahun 1945
#Pentigraf
#TonilBungKarno

Kedekatanku dengan alam yang eksotik nan mistis seperti Gunung dan Danau Kelimutu, Gunung Meja dan Gunung Ia juga masyarakat Ende yang masih sangat sederhana membuatku begitu peka pada tanda-tanda alam. Di bawah pohon sukun aku bisa memikirkan, mencerna dan menggulati permenungan seputar nilai-nilai luhur bangsa yang di kemudian hari aku namakan Pancasila. Begitu pula dengan perkembangan politik Asia Timur.

Dari relasiku dengan para pastor, juga bacaan-bacaan yang kubaca atau berita radio yang diberitahu oleh para pastor SVD, aku mulai mengkalkulasi nasib Indonesia 10 tahun ke depan. Melihat kecenderungan Jepang yang makin kuat dan menancapkan kakinya di Asia bahkan Amerika, aku meramalkan tidak lama lagi Pemerintah Kolonial/Hindia Belanda tidak lama lagi akan takluk.
Intuisi atau suara hatiku mencita-citakan atau tepatnya meramalkan nasib Indonesia sepuluh tahun kedepan, yakni di tahun 1945. Aku meramalkan kalau Hindia Belanda dan sekutunya jatuh, maka itulah kesempatan emas Indonesia untuk segera memerdekakan diri. Aku tak membayangkan nasib buruk yang akan menimpa rakyatku sebelum 1945. Aku hanya yakin, alam dan ibu pertiwi sudah siap untuk “mentas” atau merdeka dari mereka yang hanya indekos mencari kekayaan di bumi nusantara. Dalam tonil/sandiwaraku aku membayangkan sukacita maha besar rakyat Indonesia di tahun 1945. Dan itu diperankan sangat baik oleh anggota tonilku.

Kaki Merapi, 08 Juli 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Pribadi

Motivasi Diri